28 June 2010

JRCD RC DRIFTING REGULATION

JRCD RC DRIFTING REGULATION

Chassis: 1:10 EP RC
Motor: Bebas
Ban: Bebas (Kecuali ban Karet, Yokomo Single Rings OK)
Beban: Bebas

Pemasangan bodi harus sedemikian rupa, sehingga bodi tidak mungkin lepas apabila terjadi benturan.

I. Kepanitian

Untuk menyelenggarakan RC Drift Competition, diperlukan:

1. Penanggung Jawab Kompetisi (1 Orang)
Berhak untuk menentukan mulai, selesai, bahkan pembatalan kompetisi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Juri (3 Orang)
Melakukan penjurian selama kompetisi berlangsung (babak kualifikasi dan babak tandem battle). Usahakan agar Juri adalah orang-orang yang netral dan memiliki pengetahuan dunia Drifting itu sendiri untuk meminimalisasi ”unfair judgement”.
Penempatan Juri pada kompetisi harus pada posisi yang dapat melihat seluruh track dengan mudah. Disarankan untuk memposisikan Juri pada posisi yang minimal sama tinggi dengan posisi panggung untuk driver untuk Tandem Battle dan berbagi tugas dalam penilaian. Untuk Kualifikasi, Juri bagi tugas untuk melihat clipping zone.
Akan di tunjuk satu orang Juri sebagai Leader untuk memimpin proses penilaian.

3. Marshal (3~4 Orang)
Bertindak sebagai petugas lapangan untuk membantu kelancaran kompetisi. Misal: memperbaiki pembatas track, membantu kit yang tersangkut, dsb.

II. Track Layout

Desain lintasan berbentuk menyambung sehingga bisa melakukan putaran secara menyambung tanpa adanya jeda antara putaran.

Lebar lintasan sebisanya kurang lebih 1 meter.

Desain lintasan harus sedemikian rupa sehingga bisa mengakomodasikan total 4 zona kliping, 2 untuk zona kliping depan, dan 2 untuk zona kliping belakang.

Area start/finish sebaiknya berada di posisi dimana memberikan peserta cukup ruang untuk melakukan inisiasi drift.

Di dekat area start/finish harus disediakan area "staging" (persiapan) dengan celah untuk memasuki/meninggalkan lintasan. Area ini disediakan untuk peserta dengan urutan selanjutnya, dimana peserta bisa mengemudikan chassis-nya kedalam lintasan, tanpa bantuan juri/marshal, maupun untuk memberikan peserta kemungkinan untuk meninggalkan lintasan setelah melakukan putaran.











III. Clipping Zones (3 Zone Sistem)

Total jumlah zona pada lintasan dibatasi sebanyak 4 buah, untuk mempermudah penjurian.
Zona kliping harus berada pada posisi line drift yang benar, dan sesuai dengan flow alami trek tersebut.
Ukuran area kliping depan maupun belakang harus memiliki jarak antar poin yang sama.

Untuk event khusus pemula, disarankan panjang zona kliping 30cm. Kliping zone terbagi 3 zona, masing-masing zona sepanjang 10cm dengan poin berbeda.

Untuk event open, disarankan panjang zona kliping 15 cm. Kliping zone terbagi 3 zona, masing-masing zona sepanjang 5 cm dengan poin berbeda

Zona pertama yang paling dekat dengan pembatas bernilai 10 poin
Zona kedua ditengah bernilai 5 poin
Zona ketiga bagian paling luar bernilai 3 poin.
Zona tanpa penanda bernilai 1 poin

IV. Pre-Qualification Staging

Persiapan sebelum babak kualifikasi, peserta akan menjalankan babak kualifikasi sesuai urutan start atau nomor pendaftaran. Pada saat peserta sedang melakukan run kualifikasi, peserta dengan urutan berikutnya harus sudah siap di area staging yang ditentukan dalam kondisi menyala, apabila ada kendala dan chassis belum siap, harus dilaporkan terlebih dahulu kepada juri, dan urutan akan dipindahkan ke urutan paling belakang.

V. Qualification

Dalam babak kualifikasi, peserta akan dilepas satu persatu, dimana diberikan kesempatan total 3 putaran, 1 putaran pemanasan, dan 2 putaran yang dihitung. Hasil kualifikasi adalah hasil poin akumulasi dari hasil kedua putaran yang dihitung. Setelah menyelesaikan putaran terakhir, peserta boleh melakukan putaran untuk meninggalkan area lintasan melalui celah di area staging.

VI. Qualification Judging

Zona Kliping
Sesuai dengan zona kliping, peserta berusaha mengumpulkan poin dengan melewati zona kliping dalam kondisi drift, poin yang diberikan sesuai dengan zona yang dilewati oleh mobil 10/5/3 atau 1. Harap di-ingat, apabila sebelum ataupun sesudah zona kliping mobil melurus ataupun berputar (spin-out) otomatis poin pada zona tersebut adalah 0 (nol). Poin dianggap SAH apabila mobil berhasil sampai ke area ”safe zone” dalam kondisi masih drifting.

Nilai Bonus—IMPACT/SHOWMANSHIP-
Per Ronde (2 putaran) juga diberikan bonus poin sebanyak-banyaknya 10 poin untuk peserta yang dapat melakukan drift dengan "angle" (sudut drift) yang besar.
Jika peserta sama sekali tidak melakukan drift selama ronde tersebut, maka Nilai Bonus untuk IMPACT adalah NOL

Klasifikasi penilaian juri:
IMPACT BIASA (Sesekali mobil melurus/tidak drift) = 3 Point
IMPACT BAGUS (Medium Drift Angle) = 5 Point
IMPACT SANGAT BAGUS (High Drift Angle) = 10 Point

Nilai Bonus--SMOOTHNESS-
Per Ronde (2 putaran) juga diberikan bonus poin sebanyak-banyaknya 10 untuk peserta yang dapat melakukan drift secara ”smooth” (gerakan drift yang mengalir atau tidak patah-patah).
Jika terjadi spin out dan/atau tersangkut , maka Nilai Bonus untuk SMOOTHNESS adalah NOL



Klasifikasi penilaian juri:
SMOOTHNESS BIASA (Drift Patah-patah atau tidak mengalir) = 3 Point
SMOOTHNESS BAGUS (Sesekali Drift Patah-patah atau tidak mengalir) = 5 Point
SMOOTHNESS SANGAT BAGUS (Smooth selama penilaian Solo) = 10 Point

Dengan asumsi, total poin yang dapat diperoleh pada babak kualifikasi adalah 100 poin (2 putaran x 4 zona x 10 poin + 10 bonus IMPACT + 10 bonus SMOOTHNESS)

VII. Penjelasan perihal Tandem Battle

Setelah bakak kualifikasi dilewati, akan dilanjutkan dengan Tandem Battle untuk mencari pemenang atau ”Drift King” pada event tersebut.

Sistem Tandem Battle adalah menggunakan sistem bracket dengan 1 kali gugur ,kecuali untuk menentukan pemenang podium.

Peserta akan di adu 1 vs 1 untuk menentukan siapa yang berhak maju ke tangga bracket berikutnya.

Pada Tandem Battle, masing-masing peserta akan diberikan kesempatan menjadi ”leader” dan ”chaser”.

Tandem Battle terdiri dari 2 ronde (2 kali run). Masing-masing run terdiri dari 1 Lap (tanpa warm up). Pada masing-masing run ini, masing-masing peserta diberi kesempatan untuk menjadi “Leader” dan ”Chaser”. Jarak start antara ”Leader” dan ”Chaser” adalah kurang lebih 2 meter.

Leader:
1. Memimpin ronde tersebut
2. Melewati Drift Line dengan Drift Angle seperti halnya pada saat kualifikasi
3. Berusaha untuk meninggalkan “Chaser”

Chaser:
1. Mengikuti ”Leader” seakan-akan bercermin kepada gerakan Drift ”Leader”
2. Berusaha untuk mendekatkankan jarak kepada ”Leader” tanpa mengorbankan Drift Line dan Drift angle

VIII. Overtaking / Menyalip

Overtaking di dunia Drifting sebetulnya bukan menjadi penentu kemenangan. Yang diutamakan adalah keindahan dan unjuk skill. Pada dasarnya, ”Chaser” yang dapat mengikuti drift ”Leader” dan mempertahankan jarak yang sangat dekat, lebih membuktikan skill daripada langsung menyalip.

Tetapi, dalam kondisi sebagai berikut, overtaking bisa dilakukan oleh ”Chaser”:
1. Jika ”Leader” spin out
2. Jika ”Leader” half spin (spin out tapi tidak full dan kecepatan berkurang sangat signifikan)
3. Jika ”Leader” understeer

Keabsahan sebuah manuver overtaking sepenuhnya ditentukan oleh Juri.

IX. Hal-hal tambahan yang perlu diperhatikan oleh peserta pada saat melakukan Tandem Battle:

1. Menyalip sesaat setelah start di area ”no passing zone” di anggap sebagai ”Jump Start” dan yang melakukannya langsung dinyatakan kalah pada ronde tersebut.
2. ”Chaser” dilarang menabrakkan mobilnya kepada ”Leader” sampai merusak Driftline ”Leader”, Yang melakukan kesalahan ini akan dikenakan sangsi pengurangan poin.
3. Gangguan teknis atau kehabisan battery dianggap kalah pada ronde tersebut.



X. Urutan Start Tandem Battle:

Penempatan urutan start Tandem Battle ditentukan dari hasil kualifikasi.
Tabel hasil kualifikasi (contoh):


Dari tabel hasil kualifikasi tersebut, data urutan dimasukkan ke dalam High Bracket (Top 16) untuk Tandem Battle, seperti di bawah ini:



Bagan untuk High Bracket (Top 16)


Jika jumlah peserta jauh melebihi angka 20, disarankan untuk membuat Low Bracket, dimana pemenang Low Bracket akan mengisi posisi 16 pada Bagan High Bracket (Top 16) diatas.

Berikut bagan Low Bracket:

Bagan untuk Low Bracket


Pemenang dari Low Bracket, secara otomatis akan menduduki posisi no. 16 pada High Bracket untuk melakukan tandem battle menjadi pemenang event.

Dengan adanya system High & Low Bracket ini, maka dapat dijabarkan peserta TOP 32 pada event yang sedang berjalan, dimana TOP 16 (higher bracket) dianggap PRO, dan LOWER 16 (lower bracket) dianggap ROOKIE.

XI. Penilaian Tandem Battle:

Penjurian pada Tandem Battle berbeda dengan penjurian pada kualifikasi.

Pada Tandem Battle, masing-masing peserta diberikan point 5.

Setiap kesalahan yang di lakukan, akan diberikan pengurangan -1 point (untuk yang melakukan kesalahan dan +1 point (untuk lawannya)

Pemenang Ronde Tandem Battle tersebut adalah yang mendapat jumlah total point terbanyak.
Jika setelah penjumlahan, point sama-sama 10, berarti dilakukan ”Sudden Death” / ”One More Time”.

Ronde Sudden Death sama dengan Ronde Tandem Battle, hanya saja masing-masing mendapatkan kesempatan 1 lap saja.

Tandem Battle dianggap selesai jika sudah didapatkan pemenang dari ronde tersebut.


Untuk ”Leader” berikut adalah penjabaran kesalahan yang mendapat pengurangan Point:
1. Spin Out
2. Nyangkut
3. Tidak melakukan Drift
4. Drift tidak smooth
5. Tidak dapat meninggalkan ”Follower”

Untuk ”Chaser” berikut adalah penjabaran kesalahan yang mendapat pengurangan Point:
1. Spin Out
2. Nyangkut
3. Tidak melakukan Drift
4. Drift tidak smooth
5. Tidak dapat mengikuti drift ”Leader”
6. Tertinggal dari sisi jarak
7. Menabrak yang merusak Drift ”Leader”

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika terjadi manuver overtaking oleh ”chaser”, Juri sepenuhnya berhak menentukan keabsahan manuver tersebut.

Zona klipping tetap ada hanya sebagai patokan bagi Juri untuk menilai keabsahan sebuah manuver overtaking. Zona klipping sudah tidak menghasilkan point seperti halnya saat kualifikasi.

DISCLAIMER:
Pada dasarnya, Tandem Battle pada drifting sangat mengutamakan keindahan. Menyusul atau overtaking adalah tindakan beresiko tinggi. Sangat dihimbau kepada peserta terutama ”chaser” untuk merebut point dari cara-cara lainnya yang lebih mudah seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.





Contoh Tandem Battle:

Mobil A vs Mobil B

Ronde 1:
1. Mobil A (Leader), Mobil B (Follower)
2. Mobil A (5 Point), Mobil B (5 Point)
3. Ronde 1 dimulai, Mobil A melakukan Drift melewati tikungan pertama
4. Mobil B berhasil menempel Mobil A, namun Drift tidak smooth (dipaksakan)
5. Mobil A (6 Point), Mobil B (4 Point)
6. Masuk ke tikungan kedua, Mobil A Melurus (tidak drift)
7. Mobil B tetap mengikuti Mobil A dan melakukan Drift
8. Mobil A (5 Point), Mobil B (5 Point)
9. Memasuki tikungan ketiga, mobil B Spin Out dan tertinggal (2 kesalahan sekaligus)
10. Mobil A (7 Point), Mobil B (3 Point)
11. Finish
Mobil A dinyatakan pemenang untuk ronde 1 dengan 7 Point, sedangkan Mobil B dengan 3 Point

Ronde 2:
1. Mobil B (Leader), Mobil A (Follower)
2. Mobil B (5 Point), Mobil A (5 Point)
3. Ronde 2 dimulai, Mobil B melakukan Drift melewati tikungan pertama
4. Mobil A berhasil melakukan Drift smooth pada tikungan pertama
5. Mobil B (5 Point), Mobil A (5 Point)
6. Masuk ke tikungan kedua, Mobil A menyenggol Mobil B dalam kondisi sama-sama Drift, namun Drift mobil B tidak terganggu sama sekali, artinya Mobil B dianggap tidak dapat meninggalkan Mobil A.
7. Mobil B (4 Point), Mobil A (6 Point)
8. Memasuki tikungan ketiga, Mobil A spin out dan tertinggal (2 kesalahan sekaligus)
9. Mobil B (6 Point), Mobil A (4 Point)
10. Finish

Pemenang pada Tandem Battle ini adalah Mobil A dengan point 7 + 4 = 11, sedangkan Mobil B kalah dengan total point 6 + 3 = 9.

Mobil A berhak melanjutkan ke Tandem Battle berikutnya.

1 comment:

  1. ok ini yang akan dipakai di event fx rc drift showdown

    ReplyDelete